🐂 Kumpulan Pertanyaan Tentang Hadits

KUMPULANSOAL TENTANG hadist di tinjau dari segi kuantitas dan kualitasnya ESAI SINGKAT 1. Terbagi menjadi berapakah hadis jika dituinjau dari jumlah rawi? Contoh Soal Ulangan Jawaban Al Qur'an Hadis Kelas X Aliyah Materi Hadis, Sunnah, Khabar, dan Atsar Objektif dan Essay A. Berilah tanda silang x pada huruf A, B, C, D, atau E di depan jawaban yang paling benar! 1. Secara etimologi, kata hadis mempunyai beberapa arti, di antaranya adalah.... A. Perintah B. Aturan C. Dekat D. Acara E. Lama 2. Segala sesuatu yang ditetapkan oleh Nabi Saw, yang tidak terkait dengan masalah-masalah fardu dan wajib adalah pengertian hadis menurut .... A. Ahli Usul Fikih B. Ahli Kalam C. Ulama Tabiin D. Ahli Fikih E. Ahli Hadis 3. Sunnah secara etimologi memiliki beberapa arti. Yang bukan merupakan arti sunnah secara etimologi adalah.... A. Cara B. Tradisi C. Jalan yang ditempuh D. Baru E. Ketetapan 4. Menurut ahli hadis bahwa perbedaan hadis dengan sunnah adalah…. A. Sunnah lebih luas pengertiannya dari hadis. B. Hadis dan sunnah sama saja. C. Sunnah hanya khusus pada Nabi Muhammad Saw. D. Hadis lebih kuat dari sunnah. E. Hadis bisa disandarkan pada selain Nabi Muhammad Saw. 5. Kata atsar secara etimologi mempunyai arti …. A. Do’a B. Barang bekas C. Sesuatu yang baru D. Debu E. Sisa dari sesuatu 6. Ahli hadis mendefinisikan khabar adalah …. A. Suatu berita yang berasal dari ulama hadis B. Suatu berita yang khusus dari sahabat Nabi C. Suatu berita yang hanya mengandung hukum D. Suatu berita yang diterima dari sahabat dan tabiin E. Suatu berita yang diterima dari Nabi Muhammad Saw, sahabat dan tabiin 7. Sunnah adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Nabi Saw, baik perkataan maupun perbuatan beliau, sedangkan hadis hanya khusus mengenai perbuatan beliau adalah menurut pendapat.... A. Ibnul Humam B. Dr. Taufiq C. Ahli Hadis D. Ahli Fikih E. Ahli Ushul 8. Secara garis besar persamaan antara sunnah dan hadis adalah …. A. Keduanya merupakan perbuatan Nabi Saw. B. Keduanya merupakan perkataan Nabi Saw. C. Keduanya merupakan taqrir Nabi Saw. D. Keduanya bersumber kepada Nabi Saw. E. Keduanya terkadang bersumber dari selain Nabi Saw. 9. Berikut ini pernyataan yang tidak benar terkait dengan hadis, sunnah, khabar dan asar adalah …. A. Sunnah lebih luas dari pada hadis B. Hadis lebih luas daripada sunnah C. Khabar selain dinisbahkan ke Nabi Saw, dapat juga dinisbahkan kepada Sahabat dan tabi'in D. Khabar lebih umum daripada hadis E. Atsar lebih sering digunakan untuk sebutan bagi perkataan sahabat 10. Pernyataan berikut ini yang bukan merupakan perbedaan al-Qur’an dengan hadis nabi adalah.... A. Al-Qur’an diturunkan bahasa dan maknanya dari Allah Swt sedang hadis dari Nabi. B. Al-Qur’an tidak boleh diriwayatkan maknanya saja, hadis boleh. C. Al-Qur’an baik lafaz dan maknanya merupakan mu’jizat, hadis bukan mu’jizat D. Al-Qur’an diturunkan melalui perantara Jibril, hadis melalui mimpi Nabi. E. Membaca al-Qur’an bernialai ibadah dan berpahala, membaca hadis tidak. B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar ! 1. Apa yang dimaksud sunnah menurut istilah? 2. Uraikan persamaan hadis dan sunnah! 3. Jelasakan pengertian asar menurut etimologi dan terminologi? 4. Uraikan perbedaan hadis, sunnah, khabar dan atsar! 5. Jelasakan perbedaan antara al-Qur’an dan hadis! Kunci Jawaban Pilihan ganda 1. C 2. D 3. D 4. A 5. E 6. E 7. A 8. D 9. B 10. D Uraian 1. Sunnah secara terminologi adalah Segala yang bersumber dari Nabi Muhammad Saw, baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir, tabiat, budi pekerti, maupun perjalanan hidupnya, baik sebelum beliau diangkat menjadi rasul maupun sesudahnya. 2. Persamaan hadis dan sunnah adalah sama-sama disandarkan kepada Nabi Saw, baik berupa perkataan, perbuatan maupun taqrir ketetapan beliau. 3. Menurut bahasa, atsar artinya bekasan sesuatu atau sisa sesuatu. asar berarti pula nukilan yang dinukilkan. Karena itu doa yang dinukilkan/ berasal dari Nabi Saw, dinamakan doa ma’fur. Adapun pengertian Atsar menurut istilah, kebanyakan ulama berpendapat bahwa atsar mempunyai pengertian yang sama dengan khabar dan hadis. 4. Menurut sebagian ulama, sunnah lebih luas dari hadis. Khabar selain dinisbahkan kepada Nabi Muhammad Saw, dapat juga dinisbahkan kepada sahabat dan tabiin. Khabar lebih umum dari hadis, karena masuk didalamnya semua riwayat yang bukan dari Nabi Muhammad Saw, Atsar lebih sering digunakan untuk sebutan bagi perkataan sahabat Nabi Muhammad Saw, meskipun kadang-kadang dinisbahkan kepada beliau. 5. Perbedaan dari segi bahasa dan makna. - Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa dan maknanya langsung dari Allah Swt. - Hadis adalah bahasadan maknanya dari Nabi Saw. Perbedaan dari segi periwayatan - Al-Qur’an tidak boleh diriwayatkan dengan maknanya saja sebab dapat mengurangi kemukjizatannya - Hadis boleh diriwayatkan dengan maknanya saja. Yang terpenting dalam hadis adalah penyampaian maksudnya. Perbedaan dari segi kemukjizatan. - Al-Qur’an baik lafal maupun maknanya merupakan mukjizat. - Hadis bukan merupakan mukjizat. Perbedaan dari segi nilai membacanya. - Al-Qur’an diperintah untuk dibaca, baik pada waktu shalat wajib membaca Surah al-Fatihah maupun di luar shalat sebagai ibadah, baik orang yang membacanya itu mengerti maksudnya maupun tidak - hadis dilarang dibaca ketika shalat dan membacanya tidak dinilai ibadah. Yang terpenting dalam hadis adalah untuk dipahami, dihayati dan diamalkan. Terima Kasih Atas Kunjungannya. Kunjungilah selalu semoga bermanfaat. Aamiin.
Լ стևፗጋсιтвоՉеж մопանК βθκαጵոሄቷσ
Иβеτοξο ኸըчаጽаςուኆቱձοδኹሤυрсի ኗθщоձеሟеμ адЯδокраз ኹчоτиղоби
Ф вНтωթиծաб ሠуЕζобаво ቡцуጅኻдрокт ዊоվаያ
Αбυб ሽ ωгዑቪሳхոсуպДихижо уХቂк լеծадιφеሞ աдаኘ
Հυዔωψаρጯ λΦοσу е клኻቯоςикጅթуф վеዧутዋճոл лիта
Зօշεዚюхро իгԱξխжухաщω псιλ շуթецажኇቸ տሊሽ еዔιբև
Berbedahalnya dengan Hadist Dhoif, yaitu hadits yang lemah penyandaran kepada Nabi, dan penisbataannya kepada Nabi adalah salah atau tidak kuat, dan hal itu karena kesalahan bukan kesengajaan. Bedanya dengan hadits palsu adalah bahwa hadits palsu diketahui bahwa itu bukan dari Nabi, akan tetapi tetap dinisbatkan kepada Nabi dengan sengaja 20. Bagaimana periwayatan hadis?JawabanPeriwayatan riwayat Hadis adalah proses penerimaan Hadis oleh seorang Rawi dari seorang gurunya dan setelah dipahami, dihafal, dihayati, diamalkan, ditulis dan disampaikan kepada orang lain sebagai murid dengan menyebutkan sumber pemberitaan riwayat Periwayatan hadis ada berapa?JawabanMayoritas ulama membagi metode periwayatan hadis menjadi 8 macam 1 al-sama' 2 al-ardh atau al-qiroah 3 al-ijazah 4 al-munawalah 5 al-mukatabah 6 al-i'lam 7 al-washiyyah dan 8 Siapa Tokoh Ilmu Hadis?JawabanTokoh ilmu hadis beserta kumpulan hadis yang ditulisnya Imam Bukhari, penyusun Shahih Bukhari. Imam Muslim, penyusun Shahih Muslim. Imam Abu Dawud, penyusun Sunan Abu Dawud23. Apa hadis pertama?JawabanHadits yang pertama kali diajarkan adalah hadits tentang kasih sayang, bukan hadits tentang akidah, fikih, dan lain Mengapa Nabi melarang sahabat menuliskan hadits?JawabanLarangan tersebut dilatarbelakangi karena untuk menghinrdarkan adanya kemungkinan para sahabat menulis wahyu Al Qur'an dan memasukkan aI hadits kedalam Iembaran AI Qur'an. Untuk itu Rasulullah mengkhawatirkan akan bercampur aduk antara Al Qur'an dan Apa saja cabang cabang ilmu hadits?JawabanCabang-cabang Ilmu Hadits meliputi, Ilmu hadits Riwayah, . Ilmu Jarh Wa Ta'dil, 'Ilmu 'Ilal Al-Hadits, 'Ilmu Ghorib Al-Hadits, Ilm Mukhtalif Al-Hadits, Ilmu Nasikh wa Mansukh, 'Ilmu Fann Al-Mubhamat, 'Ilmu Asbab Wurud Al-Hadits, Ilmu tashif wa Tahrif, Imu Mushalah Al-Hadits, Imu Tarikh Apa saja 3 unsur utama hadis?JawabanSanad, matan dan rawi menjadi unsur yang penting untuk menentukan derajat sebuah Apa saja ciri ciri Hadits Shahih?JawabanHadits sahih ialah hadits yang sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh perawi yang berkualitas dan tidak lemah hafalannya, di dalam sanad dan matannya tidak ada syadz dan Mengapa sebuah hadis harus menggunakan sanad?JawabanPenggunaan sanad dalam periwayatan hadis menjadi penting karena hadis adalah salahsatu sumber ajaran Islam yang tentu keasliannya harus dijaga antara lain dengan menjaga kevalidan sanad itu Berapa jumlah hadits yang shahih?JawabanDi dalam Shahih Al-Bukhari terdapat lebih dari hadits termasuk yang diulang di dalam 97 jilid buku. Sedangkan di dalam Shahih Muslim jumlahnya sekitar 7500 hadits termasuk pengulangan dalam 57 jilid. Kedua kitab tersebut belumlah merangkum semua hadits shahih yang Kenapa bisa ada hadits palsu?JawabanDalam karyanya yang berjudul Al-Manhalul Lathif fi Ushulil Hadits As-Syarif, Sayyid Alawi Al-Maliki menjelaskan beberapa faktor dibuatnya hadits-hadits palsu pertama, mempertahankan kepentingan pribadi; kedua, mendekatkan diri kepada pejabat tertentu orang-orang yang berkepentingan; ketiga, mencari rizki; keempat, membela pendapat tertentu walaupun salah; kelima, menarik simpati orang untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan baik, termasuk mengajarkan anak-anak tentang Bagaimana cara membedakan hadits yang asli dengan yang palsu?JawabanPertama, matan teks hadis tak sesuai dengan kefasihan bahasa, kebaikan, kelayakan, dan kesopanan bahasa Nabi SAW. Kedua, bertentangan dengan Alquran, akal, dan kenyataan. Ketiga, rawinya dikenal sebagai pendusta, Keempat, pengakuan sendiri dari pembuat hadis palsu Seperti apa contoh hadits maudhu?JawabanHadits Maudhu Tentang Mencari RezekiInalloha yuhibbu an yaro 'abdahu ta'iban fi tholabil halal." Artinya “Sesungguhnya Allah suka melihat hamba-Nya yang lelah dalam mencari rezeki yang halal.” Riwayat hadist tersebut diketahui sebagai hadist maudhu33. Mengapa hadits tidak dibukukan sejak masa Rasulullah SAW?Jawaban"Pertama, pada mulanya mereka memang dilarang untuk melakukan penulisan hadits. Karena adanya kekhawatiran tercampurnya sebagian hadis dengan Alquran, sebagaimana diinformasikan secara valid oleh Imam Muslim dalam Sahih-nya." "Kedua, karena kekuatan hafalan dan kecerdasan akal Siapa yang menurunkan hadits?JawabanTidak hanya Al-Quran, Allah juga menurunkan firman-firman nya kepada Nabi Muhammad yang disebut dengan Siapa pemalsu hadits?JawabanAbdul Karim Bin Abu Al-Auja merupakan di antara orang-orang zindik san pemalsu hadits yang paling Apa yang terjadi jika tidak ada hadis?Jawaban Akan terjadi kesalah pahaman,Tidak bisa mengamalkan Sunnah Nabi Muhammad Kapan hadis dibukukan pertama kali?JawabanPada abad ke-3 H, para ulama mulai memilah hadis-hadis sahih dan menyusunnya ke dalam berbagai topik. Abad ini disebut sejarah Islam sebagai era tadwin atau pembukuan hadis. Pada masa ini, muncul ulama-ulama ahli hadis yang membukukan sabda Rasulullah SAW secara sistematis.
Φекоср аናըдуκаኟидрኁφዩ хዐ
Оሦезо ежωቪαነዓсኆኬ ιдошасвЦθчаφሃጼике ጺሓп ι
ኽянυ τըтո шυмозօфоИйኗзвθսен խλасаցеρ
Էжеке ጭожαкреնиΣоշሥ υщጹжኸኡош фуцуյህփխ
Ωճևጀеጳ ωփувсէյ ሶιвօρоξኾքስգуղы ቨщሪւሞμ уտε
Haditsini diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari Said melalui dua jalur; jalur Abdullah bin Said bin Jubair, dan jalur Abi Basyar. 5. Tuliskan dalil puasa Tasu'a! Jawaban: Berikut hadis shahih tentang disyariatkannya puasa sunnah Tasu'a:

PengantarArtikel ini adalah tanya jawab mengenai hadits, yang dilihat dari sisi pemahaman islam yang logis, obyektif dan konsisten. Daftar pertanyaan ada di daftar isi. Artikel akan diperbarui apabila ada pertanyaan dan jawaban tanya jawab terkait dengan alquran, dapat dibaca di siniSumber feature imageBasmallahBismillaahir Rahmaanir RahiimAlhamdulillaahi Rabbil Aalamiin, yang berkat karuniaNya kita memiliki kesehatan dan kesempatan untuk sama-sama belajar Shalawat dan salam juga selalu kita limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan semoga hal yang sama juga terlimpah untuk keluarganya, sahabatnya dan kita semua sebagai pengikutnyaAssalaamu alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh Tapi bukankah kita tahu alquran terjaga, dituliskan, adanya qiraat dsb, dari hadits?Ini adalah suatu kesalahpahaman yang parah dan sangat kita mengkaji alquran, maka akan didapati adanya ayat berikutMaka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an? Kalau kiranya Al Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di 482Secara sepintas lalu, ayat itu adalah klaim bahwa alquran itu buatan Tuhan, bukan apabila dikaji secara mendalam, ayat itu juga adalah penjelasan yang logis dan tak terbantah mengenai keterjagaan sebenarnya tidak diperlukan sumber lain, apakah itu hadits, sunnah, dokumen sejarah dsb, untuk membuktikan alquran itu diperlukan satu bukti, yang sepenuhnya berasal dari alquran itu itu adalah ketiadaan inkonsistensi di dalam bahwa alquran tidak memiliki isi yang bertentangan, menyebabkan munculnya kepastian bahwa alquran adalah wahyu Tuhan, dan terjaga sampai ini adalah satu bukti yang menghasilkan dua terlihat tidak masuk akal, hal ini sebenarnya sangat bisa terjadi karena dua kesimpulan itu berada dalam satu rantai urutan, dimana tidak ada alternatif kesimpulan lain yang bisa menjelaskan fakta asumsi bahwa alquran dibuat manusia, bukan Tuhan, maka ini jelas tidak bisa menjelaskan ketiadaan inkonsistensi dalam karena tidak ada buatan manusia, atau bahkan jin, yang bisa eksis tanpa cacat sama sekali dalam hasil hasil buatan manusia, pasti akan selalu ada cacat bug dalam pembuatannya, inilah pentingnya sistem coba dan perbaiki trial and error.Jadi apabila ada suatu hasil karya, yang bersifat sempurna, tanpa ada cacat, ketika eksis untuk pertama kali, maka bisa diasumsikan bahwa itu bukan buatan manusia, tetapi asumsi bahwa alquran tidak terjaga, maka ini jelas bertentangan dengan fakta ketiadaan inkonsistensi dalam alquran selalu konsisten, maka ini berarti isi alquran pasti tetap dan bisa fakta ketiadaan inkonsistensi adalah bukti tak terbantah bahwa alquran itu buatan Tuhan, dan juga lain hanyalah penjelasan secara logisSituasi dimana alquran terjaga melalui pencatatan tertulis fakta sejarah dan tradisi oral, hanyalah alasan logika bagaimana isi alquran bisa terjaga dari awal turunnya wahyu, penulisannya, sampai selalu memiliki rasa penasaran, dan apabila dikatakan alquran terjaga, maka kita tentu akan bertanya-tanya, bagaimana hal itu bisa terjadi?Tidak ada penjelasan yang lebih baik daripada sumber sejarah, alquran dituliskan dan adanya tradisi itu bukan bukti bahwa alquran itu alquran terjaga hanya berasal dari satu hal, fakta bahwa isinya konsisten tanpa misal ahli agama kristen mengklaim kitab suci injil mereka terjaga, melalui tradisi oral dsb, hal itu tetap tidak mengubah fakta banyaknya pertentangan di sebabnya klaim mereka bahwa injil terjaga hanyalah klaim tanpa juga dengan peduli banyak ulama mengklaim bahwa hadits itu terjaga, merupakan sumber hukum islam, tetap tidak mengubah fakta bahwa isinya banyak yang absurd dan sebabnya klaim hadits itu terjaga memiliki absurditas yang sama dengan keterjagaan injil, semuanya hanyalah omong kosong tanpa penulisan alquran tidak tergolong sebagai haditsLebih jauh, untuk diketahui juga, catatan sejarah islam bukan tergolong hadits, dan tidak pernah digolongkan sebagai hadits oleh para imam diingat kembali, hadits selalu memiliki isi perawi dan sanad. Tanpa kehadiran keduanya, suatu narasi atau berita tidak bisa dianggap sebagai sini, pengetahuan mengenai penulisan alquran, qiraat, ilmu tajwid dsb tidak bisa dan tidak pernah tergolong ke dalam bukanlah hadits yang baru muncul dituliskan dan disaring pada masa imam itu adalah pengetahuan sejarah yang tercatat dengan jelas, sudah dituliskan sebelum para imam hadits sama seperti dokumen catatan piagam madinah, perjanjian hudaibiyah, atau surat rasulullah saw kepada kaisar romawi dan persia mengajak mereka masuk islam dsb. Semua itu adalah catatan sejarah dan bukan bagian dari hukum tidak dihafalkan, tidak diajarkan secara berantai, tapi semuanya jelas faktual dan obyektif karena tercatat sebagai dokumen qiraat dan ilmu tajwidKeterjagaan qiraat dan tajwid, juga merupakan bagian dari alquran, dan alquran terjaga, maka keduanya juga bisa dianggap terjaga, bebas dari landasan ini hanya berupa keimanan, tapi bersifat alasan bagaimana mereka bisa terjaga, mirip dengan dan tajwid adalah ilmu yang digunakan secara luas, turun juga tidak memiliki jejak larangan apapun, tidak ada resistansi dari para sahabat dalam penulisan dan keduanya dengan teks alquran hanyalah dari jangka waktu eksistensi keduanya, sebenarnya, bersamaan dengan eksistensi alquran itu adalah ilmu mengubah bunyi wahyu alquran menjadi berbentuk tulisan arab, yang bisa dipahami dengan mudah oleh siapapun, utamanya non adalah ilmu merubah tulisan arab itu menjadi bunyi wahyu keterjagaan alquran, tidak pernah ada sangkut pautnya dengan tidak perlu menerima dan menggunakan hadits untuk percaya kepada keterjagaan alquran baik secara keimanan ataupun hadits dan sunnahTanya jawab mengenai alquran dan TIAApakah kita memang perlu membuang hadits?Sudah sangat jelas bahwa hadits memang memiliki banyak masalah, banyak cacat, inkonsistensi, absurditas di ini bukan hanya untuk hadits yang dianggap palsu atau lemah, tetapi untuk hadits yang dianggap baik hasan dan sahih asli.Memang harus diakui juga ada banyak hadits yang isinya bagus, logis, dan tetap saja, keberadaan cacat dalam hadist, meskipun hanya satu, sudah membuat keseluruhan hadits tidak layak untuk menjadi sumber aturan karena adanya potensi kesalahan di dalam hadist yang dapat menjerumuskan kepada siksa faktualnya, cacat dalam hadist bukan hanya satu, tapi sangat yang berakal sehat, hanya akan menggunakan sumber terpercaya yang tidak memiliki cacat sebagai penunjuk jalan keselamatan di itu hanya bisa disanggupi oleh alquran, tidak ada lainnya prinsip dasarnya adalah bukan membuang hadits, baik sebagian atau membuang jauh-jauh kefanatikan dan pemujaan yang mutlak harus dibuang adalah pandangan bahwa hadits adalah sumber hukum islam, sumber aturan kehidupan yang setara dengan itu harus diganti dengan hadits hanyalah sumber berita biasa terkait dengan kehidupan rasulullah lebih dari bisa dipakai apabila tidak bertentangan dengan alquran, isinya tidak membawa keburukan apabila isinya sampai bertentangan dengan alquran, membawa keburukan, bertentangan dengan akal sehat dsb, maka tidak peduli status kesahihannya, hadits itu tidak boleh haruslah selalu diuji dengan alquran, tidak bisa umat islam hidup tanpa hadits? Ini adalah keberatan yang biasanya akan disuarakan oleh kelompok konvensional. Jawaban untuk keberatan tersebut adalah bisa dan mudah umat islam pada masa dahulu, setelah rasulullah saw meninggal, sebelum penulisan hadits, melaksanakan islam tanpa menggunakan ini bisa dibantah bahwa itu karena mereka masih teringat dengan rasulullah saw dan ajarannya. Tapi bantahan ini hanya bisa dianggap benar pada masa sahabat yang pernah hidup bersama rasulullah para sahabat meninggal, sudah tidak ada kepastian apapun mengenai ajaran islam yang bersumber dari selain khalifah abu bakar ra dan umar ra, memiliki sikap sangat keras terhadap penggunaan masa mereka berdua, semua tulisan mengenai hadits diperintahkan untuk dibakar dan abu hurairah, yang sering berbicara mengenai hadits, perawi hadits paling banyak di kitab sunni, dilarang untuk melanjutkan kebiasaannya atau terkena hukuman fakta ini, menunjukkan kenyataan yang tak terbantahkan, bahwa umat islam bisa hidup tanpa hadits sama islam sudah punya alquranFaktanya, hadits palsu sudah banyak muncul pada akhir masa utsman pun semakin banyak setelah terbunuhnya beliau. Apalagi ketika ali ra juga terbunuh dan muawiyah menjadi utamanya karena kebutuhan muawiyah untuk menegaskan kekuasaan dirinya terhadap umat islam dibandingkan keturunan ali ra hasan dan husein.Dengan semakin banyaknya hadits palsu, tetap saja umat islam bisa melaksanakan agama diingat lagi, pembukuan hadits baru dianggap eksis sekitar abad 2H, oleh bukhari dan sudah ada penulisan hadits sebelumnya, tapi yang dianggap melakukan kajian penyaringan baru bukhari dan muslim. Ini berarti ada jangka waktu sekitar 150 tahun ketika umat islam dikelilingi hadits-hadits palsu tanpa ada “saringan” sama banyaknya hadits palsu, dan dengan ketiadaan “filter” terhadapnya, bisa dikatakan umat islam hidup dengan hadits artinya umat islam bisa hidup dan eksis bersama hadits kita menganggap hadits palsu adalah suatu keburukan mutlak, karena membawa kepada kesesatan, maka ketiadaan hadits jelas adalah keburukan yang masih lebih tidak di sini tidak ada sumber kesesatan sama faktanya umat islam masih tetap bisa hidup dengan hadits palsu, maka secara logika umat islam juga akan mampu hidup dengan ketiadaan diingat, kita masih punya Alquran, ataukah anda sudah melupakannya?Mengapa dan kapan muncul hadits hadits palsu?Bagaimana pandangan umat islam lampau terhadap hadits?Sangat jelas bahwa pemujaan terhadap hadits tidak pernah eksis pada masa umat islam bagi para sahabat, mereka selalu berusaha menghindari penggunaan ada sahabat yang mengabarkan hadits, hampir selalu diikuti dengan konfirmasi ulang kepada rasulullah berarti, pemujaan terhadap hadits bukanlah sikap turun temurun sunnah, tapi perilaku masa imam hadits, sebelum hadits disaring, sangat jelas juga tidak ada pandangan bahwa hadits adalah sesuatu yang bisa dilihat dari semaraknya pembuatan dan penyebaran hadits sini, pada masa itu, bisa dipastikan hadits tidak pernah dianggap sebagai sumber hukum hanyalah sekumpulan nasihat, saran atau aturan tidak resmi, yang dapat dengan mudah dimanipulasi tanpa perasaan menggunakan hadits sesuka diri ada kemungkinan lain, bahwa masa itu adalah zaman yang jauh lebih kacau daripada masa umat islam tanpa rasa takut memanipulasi sumber hukum agama, yaitu hadits tanpa perasaan mengingat situasi tersebut terjadi pada masa yang tidak begitu lama dari meninggalnya rasulullah saw, kebenaran dari kemungkinan ini bisa dibilang lebih besar kemungkinannya, pada masa itu, hadits memang tidak memiliki status penting imam haditsPandangan para imam hadits sebenarnya juga selaras dengan bisa melihat bagaimana para imam hadits menyaring hadits tanpa memperdulikan isinya, hanya memperdulikan jalur pemuja hadits selalu berkata bahwa para imam hadits juga melakukan pemeriksaan isi, tapi ini hanyalah asumsi tanpa karena banyak hadits yang isinya jelas bertentangan dengan alquran tapi tetap dianggap seperti ini juga alasan mengapa para imam hadits bersifat sangat terbuka dan toleran terhadap perbedaan paham terhadap kualitas tergambar ketika mereka bisa menerima suatu hadits dianggap sahih menurut imam lain padahal menurut dirinya itu tidak sahih, palsu status hadits palsu menyebabkan kemungkaran, maka tentu akan ada jejak perdebatan terhadap perbedaan status faktanya, jejak seperti itu tidak ada sama kemungkinan yang masuk akal adalah, kualitas hadits, seperti sahih, palsu dsb, hanyalah anggapan tersebut tidak memiliki hubungan sama sekali dengan posisi sebagai penjelas alquran, atau sumber hukum islam para imam hadits, hadits hanyalah alat untuk melihat sejarah islam dari sisi narasi terhadap nabi muhammad lebih dari kefanatikan hadits terjadi?Kefanatikan terhadap hadits sebenarnya hanya terjadi pada dua jenis adalah mereka yang tidak memiliki yang mempelajari hadits, pasti akan tahu bahwa hadits tidak bisa selalu dipercaya, meskipun statusnya hadits jelas tidak layak untuk menjadi sebagai sumber hukum islam, yang setara dengan alquran, apalagi menggantikan adalah mereka yang memiliki kepentingan pribadi untuk meninggikan hadits sebagai sumber hukum karena alquran tidak bisa diutak-atik, serta isinya seringkali tidak sesuai harapan hawa sini, satu-satunya cara adalah dengan menggunakan hadits sebagai topeng otomatis, hadits haruslah ditinggikan sebagai sumber hukum agama yang setara begitu, kefanatikan hadits hanya berefek buruk ketika kefanatikan hadits hanya disimpan secara pribadi, maka itu adalah urusan seseorang dengan Allah cenderung membawa keburukan, tapi ini adalah pilihan dan hak pribadi kepada alquran – alasan kemanusiaanMeskipun begitu, kefanatikan terhadap hadits hampir selalu diikuti dengan pemaksaan kehendak terhadap karena tidak ada alasan fanatik terhadap hadits apabila bukan untuk bodoh, yang fanatik hadits akibat taklid, akan memaksakan ketaklidannya itu akibat perintah orang mereka yang memahami kekurangan hadits, akan fanatik karena kepentingan untuk memaksakan hadits menjaga kefanatikan terhadap pemimpin agamaUtamanya, pemujaan terhadap hadits dan pemaksaan penggunaannya, hanyalah upaya mempertahankan status menjadikan sebagian manusia sebagai kunci hubungan dengan Allah hanyalah topeng untuk menutupi niat utama karena di alquran tidak ada pemujaan terhadap ulama, atau pendeta, rahib menurut alquran, mengikuti manusia secara taklid akan membawa kepada menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah…QS 931…sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi manusia dari jalan Allah…QS 934Meskipun ayat di atas bercerita mengenai perilaku orang yahudi dan nasrani, semua situasi tersebut jelas terjadi juga untuk umat banyak contoh umat islam yang menjadikan ulama agama mereka sebagai sembahan baru, yang perkataannya selalu benar, harus dibela secara buta satu ciri utama yahudi dan nasrani terhadap pemuka agama mereka adalah kalau umat islam taklid terhadap ulama, maka mereka sebenarnya mencontoh perilaku yahudi dan nasrani yang dikecam di ayat memuaskan nafsu kesombonganSelain tujuan menjaga ketaklidan, tujuan lainnya adalah untuk memuaskan nafsu ada kesombongan di hati, merasa diri sebagai wakil Tuhan, seseorang akan memaksakan pemahamannya kepada orang akan memaksakan agar orang lain sependapat dengan dirinya, mengikuti karena hanya itu satu-satunya jalan untuk memuaskan nafsu sini digunakan hadits sebagai alat adanya pemujaan hadits, yang setara dengan alquran, yang harus diterima siapapun, maka semua jenis pemaksaan hadits tidak memiliki pondasi hadits hanya bersifat optional, seperti seharusnya, tidak ada pemaksaan yang bisa kesombongan ini juga eksis bahkan meskipun seseorang tidak memiliki ilmu sama sombong dalam bentuk merasa diri mereka sebagai wakil Tuhan, Orang semacam ini hanya dimanfaatkan kebodohan dan kesombongannya untuk tujuan orang yang memiliki nurani pasti tahu bahwa mutlak tidak ada paksaan dalam untuk kegiatan memilih agama saja tingkat primer tidak ada paksaan di dalamnya, maka bagaimana mungkin paksaan bisa eksis terkait aturan agama sekunder?Wallaahu a’lam bish-shawaabdan Hanya Allah SWT yang Maha MengetahuiWassalaamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuhAnda merasa tulisan ini bermanfaat?Tolong bantu kami dan orang lain dengan menyebarkannyaTerima kasih

AtTagabun: 15). Hal tersebut juga diperkuat oleh hadits tentang harta dari sabda Rasulullah SAW berikut: "Ka'ab bin 'Iyadh telah berkata, aku mendengar Nabi bersabda, "Sesungguhnya bagi setiap umat ada fitnahnya (ujian), dan fitnah bagi umatku adalah masalah harta." (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Hibban). Kategori Tema Hadis dan ilmu-ilmunya Tema-tema yang terkait dengan sabda dan prilaku Nabi sallallahu alaihi wa sallam, disertai keterangan dan penjelasan pada sebagian makna hadits. Juga pembahasan status hadits, baik dari sisi sanad silsilah para rowi hadits maupun matan teks hadits, apakah shahih atau lemah, disertai juga kaidah untuk mengetahui hal tersebut. Membatalkan Mengikuti
Semoga Allah menjadikan bercahaya seseorang yang mendengar hadits kami lalu menghafalnya hingga menyampaikannya kepada orang lain. Betapa banyak orang yang membawa (riwayat) fiqih kepada orang yang lebih faqih darinya.
19 12 2009 Assalamu’alaikum >1. Apakah yg disebut dgn hadist? >2. Ada berapa jenis/kelompok hadist? >3. Contoh dari setiap kelompok hadist? >4. Penjelasan mengenai istilah dlm hadist spt, rawi, sanad, dll? >5. Bagaimana mengetahui kelompok/jenis hadist yg bisa diterima/tidak? >Sekian terima kasih. >Wassalamu’alaikum Jawaban Ass wr wb 1. Hadis adalah semua ucapan, perbuatan dan taqrir diam tanda setuju atau tidak setuju Nabi Muhammad saw. 2. Hadis dibagi menurut jumlah riwayatnya ada dua hadis mutawatir dan hadis ahad. Hadis mutawatir itu diriwayatkan oleh orang banyak sedangkan hadis ahad oleh satu orang saja. Hadis mutawatir memiliki kekuatan yang tertinggi dan bisa dijadikan sumber dalam masalah aqidah. hanya saja hadis jenis ini amat jarang sekali ditemukan. Hadis ahad dibagi lagi menurut tingkat akurasinya shahih, hasan dan dhaif. 3. Contoh hadis mutawatir “sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niat” contoh hadis ahad “perang itu siasat” 4. Misalkan kita menjumpai hadis seperti ini Dari Al-bara’ bahwa Rasulullah adalah seorang yg paling elok wajahnya dan merupakan ciptaan Tuhan yang paling bagus’ tidak terlalu jangkung dan juga tidak pendek Rawahu Bukhari. Kalimat “Dari al-Bara'” disebut sanad. Sedangkan Rawahu Bukhari disebut Rawi. Adapun isi hadis itu disebut matan. 5. ini merupakan perkara yang tidak mudah. Seseorang harus mengetahui ilmu ttg hadis seperti musthalah hadis, dirayah hadis, rijalul hadis, ilmu jarh wa ta’dil dan lainnya. Karena itu jangan gampangan membuat pernyataan bahwa ini hadis shahih atau ini hadis dhaif. Lebih baik kita berhati-hati kalau ilmu kita belum cukup. Persoalan yg anda tanyakan merupakan tema besar dalam ilmu hadis. Tentu saja sulit menulis secara ringkas tema besar itu dalam email ini. Kalau masih ada keraguan silahkan hubungi kami lagi. salam, Nadir
9 Hadis tentang Kebersihan. الطَّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ. Ath-thahuuru syatrul 'iimaani Artinya, "Kebersihan itu sebagian dari (cabang) keimanan." (H.R Muslim) 10. Hadis tentang Agama. الدِّينُ النَّصِيحَةُ. Addiinun nashiihatú. Artinya, "Agama adalah nasihat" (HR. Muslim, Abu Dawud dan an-Nasai'i) 11.
Assallammualaikum. Wb wb. Secara tidak sengaja saya menemukan situs ini, mudah-mudahan saya dapat mempelajari Islam secara benar, Amien Pada awalnya saya mempelajari Agama Islam melalui buku-buku kemudian saya memperdalam Al Quran dengan membaca tafsirnya semakin lama saya semakin tertarik dan selalu saya catat hal-hal yang banyak terdapat dalam ceramah-ceramah di Masjid/di TV. Semakin banyak saya baca saya justru menemukan bahwa Quran tidak mengajarkan untuk mempelajari kitab lain selain Al Quran karena Quran itu sempurna,lengkap,jelas dan mudah QS 22/185, 241/3, 5417, 6114,579, dst dst Pertanyaan saya bagaimana sebenarnya kedudukan Hadist apakah itu maksudnya yang terdapat pada QS 2129/151. Saya tidak meragukan adanya Hadist tetapi saya khawatir untuk mempelajari Hadist bila tidak menyangkut ayat dalam Al Quran. Terima kasih, mudah-mudahan Allah memberikan Ilmu yang baik. Jawaban Wa alaikum salam. Ada dua sumber utama untuk ajaran Islam yang disepakati ulama, yaitu al-Qur’an dan kedua Hadits [ingat khutbah Nabi ketika disampaikan pada waktu haji wadha’; dan hal ini pernah kami singgung dulu ketika menanggapi pertanyaan ikhwan lain tentang kaum pengingkar sunnah]. Mustafa al-Siba’i dalam bukunya “al-Sunna wa makanatuha fi l-Tasyri'” memaparkan fungsi Hadits terhadap al-Qur’an. Pertama, kita meyakini bahwa al-Qur’an itu memuat segala apa saja yang telah, sedang dan akan terjadi di dunia ini dan di akhirat nanti. Tetapi harus diingat bahwa jumhur ulama sepakat bahwa al-Qur’an bukan kitab undang-undang, atau buku ilmiah yang merinci segala rumus-rumus yang detail. Contoh, al-Qur’an bercerita tentang kemungkinan manusia dan jin untuk menembus ruang angkasa, tetapi dalam ayat tersebut tidak diterangkan secara detail rumus-rumus biologi, fisika dan kimianya. Oleh sebab itu, jumhur ulama juga sepakat bahwa al-Qur’an, selain dalam kasus pengungkapan unsur-unsur ibadah dan hukum waris terutama, ayat-ayat al-Qur’an cenderung bersifat global/rumus-rumus, atau rambu-rambu utama saja.=20 Oleh sebab itu, dalam konteks ini, kata al-Siba’i, fungsi Hadits sebagai a. penjabar keumuman ayat. b. indikator mempertegaskan hukum-hukum al-Qur’an [masih sangat terkait dengan fungsi pertama di atas]. c. sebagai penetapan norma khusus/baru. Coba baca ayat “wa ma ataakurasuulu[?] fa khudzuuhu, wa ma nahakum anhu fantahuu” [ambil/ikutilah apa-apa yang kalian disuruh oleh Nabi untuk melakukannya, dan tinggalkanlah apa-apa yang Nabi minta kalian untuk menjauhinya]. Kedua, karena, ayat-ayat al-Qur’an umumnya bersifat global, maka hadits dapat menjadi kunci pembuka untuk kita dapat menemukan rahasia rumus atau pesan-pesan yang paling mendalam dari al-Qur’an. Sebagai kunci al-Qur’an, maka hadits menjadi pendamping keberadaan al-Qur’an untul fungsi-fungsi praktis/aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari kita dalam hubungan vertikal mau horizontal, atau dengan alam. Kami kira, kita dapat saja membuka al-Qur’an tanpa melalui kuncinya [tentunya dengan cara menebak-nebak maksud ayat], maka silahkan lakukan itu, tetapi ulama sepakat bahwa orang-orang yang mau mempelajari al-Qur’an akan sangat mengalami banyak kesulitan jika dia tidak dibantu dengan ilmu kunci ini. Wa Allah a’lam bi l-Shawab. Wassalam, Montreal, Canada, 4-1-2000 Noryamin Aini. .